
BANDONGAN. Tampak tidak seperti biasanya, sore itu, 20 Maret 2017, riuh ramai bergema di beberapa bagian lokasi Bumi Perkemahan Sleker Asri, Bandongan. Pasalnya, saat itu sedang berlangsung berbagai dolanan tradisional yang dilombakan, yaitu Sepak Sekong, Bentikan, Lompat tali, dan Layangan. Terdengar asing bukan nama-nama tersebut?
Jelas, karena kini berbagai permainan tersebut mulai ditinggalkan oleh generasi sekarang yang lebih asyik dengan gadget yang marak saat ini. Padahal, banyak manfaat dari dolanan tradisional yang ada.
“Selain untuk melestarikan dan memperkenalkan pada anak-anak, kami sengaja adakan lomba dolanan tradisional , karena banyak manfaat yang didapat, yaitu melatih ketangkasan dan fisik anak-anak. Jadi, anak bermain sambil berolahraga juga selain juga atur strategi,” tutur Pawit Riyadi selaku Ketua Panitia Kemah.
Sepak sekong dimainkan oleh 2 tim, yaitu tim penjaga susunan menara, dan yang satu tim lawan, yang akan menghadang tim lain untuk menyusun menaranya. Kemudian bentikan juga dimainkan oleh 2 kubu, akan tetapi individual. Penilaian bentikan dinilai dari kemampuan lawan dalam menangkap tongkat yang dipukul lawan, dan seberapa jauh jarak dia mampu melemparkan tongkat ke garis lingkaran. Sedangkan untuk lompat tali, peserta harus mampu melompati tali karet tanpa bantuan kedua buah tangan. Untuk perlombaan layangan sendiri, tiap regu harus membuat layangan dan mampu menerbangkannya.
Pada hari sebelumnya, panitia juga mengadakan lomba dolanan tradisional lainnya yaitu Gobak Sodor. Akan tetapi dihentikan saat hujan yang ada semakin lebat. Kemah pramuka tersebut berlangsung dari tanggal 18 sd 23 Maret 2017 dan diikuti siswa SMKIT dan SMAIT Ihsanul Fikri kelas X dan XI sejumlah 283 peserta.
rep:
(mr.Fu)
Dokumentasi lebih lengkapnya bisa dilihat di www.instagram.com/smaitihsanulfikri
atau www.fb.com/smaitihsanulfikri
Leave a Reply