SMAIT Ihsanul Fikri merupakan salah satu sekolah boarding yang terletak di Kabupaten Magelang. Walaupun berada di sudut kota, namun tak menghalanginya untuk terus berkarya dan mencetak generasi-generasi yang rindu dan dirindukan oleh gemilangnya masa depan.
Berangkat dengan sepuluh muwashaffat yang salah satunya berbunyi “Mutsaqaful Fikr”—berwawasan yang luas, SMAIT Ihsanul Fikri terus mengepakkan sayapnya untuk mengukir prestasi yang bukan hanya dari segi akademik saja, namun juga dari segi non akademik.
Sekolah yang didirikan pada tanggal 9 September delapan tahun silam itu telah berulang kali mencatatkan namanya pada sejarah dengan berhasil memenangkan berbagaimacam kejuaraan. Adapun dalam bidang akademik beberapa prestasi yang telah diraih antara lain; Juara I Olimpiade Biologi Tingkat SMA/ MA Se Jawa Tengah Tahun 2015, Juara III Olimpiade Sains Se Jawa Tengah Dan DIY Tahun 2015, Piala Rektor UMS Olimpiade Biologi Tingkat Regional Jawa Tengah Tahun 2016, Juara II OSN Fisika Tingkat Kabupaten Magelang Tahun 2016.
Sedangkan untuk bidang non akademik, SMAIT Ihsanul Fikri juga telah meraih beberapa prestasi, yakni; Juara I Atletik Nomor Lompat Jangkit Putra POPDA Kab. Magelang Tahun 2015, Juara 1 Futsal Tingkat Kabupaten Magelang Tahun 2016, Juara II Lomba Seni Lukis Islami Putri Tingkat Jawa Tengah Tahun 2016, Juara II Lomba Basket Putra Tingkat SMA Se Jawa Tengah dan DIY Tahun 2016, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, ternyata ada sebuah prestasi yang sebenarnya sangat spesial namun masih jarang dilirik orang banyak. Ya, menjadi seorang penghafal Al-Quran atau yang biasa dikenal dengan Hafidz. Dengan fasilitas unggulannya berupa kelas tahfidz SMAIT Ihsanul Fikri menjadi tempat yang tepat untuk mengembangkan prestasi tersebut. Karena, selain segudang prestasi akademik dan nonakademik diatas, prestasi menghafal Al-Quran siswa-siswi SMAIT Ihsanul Fikri juga sangat gemilang dan telah berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu; Juara I MTQ Pelajar Cabang Tahfidz 5 Juz Putra Tingkat Kecamatan Mungkid Tahun 2015, Juara I MTQ Pelajar Cabang Tahfidz 5 Juz Putri Tingkat Kecamatan Mungkid Tahun 2015, Juara 1 Tahfidz 5 Juz Putri Tingkat Kabupaten Magelang Tahun 2016.
Selain itu, juga terdapat 21 siswa dan siswi SMAIT Ihsanul Fikri yang telah berhasil mengkhatamkan setoran hafalan 30 juznya, diantaranya adalah Hanifah Fauzizah, Nabila, dan Nabila Noor Indrastata.
Al-Quran adalah misi yang besar dalam hidup kita, tak heran jika kita harus senantiasa menghafal, mengkaji, serta mendakwahkan. Begitulah kalimat yang dituturkan oleh seorang siswi asal Demak, Jawa Tengah yang bernama Hanifah Fauzizah. Awalnya, Hanifah merasa tidak terlalu yakin akan melanjutkan sekolah di SMAIT Ihsanul Fikri, namun setelah diterima ia merasa antusias karena di Ihsanul Fikri mengajarkan hal-hal yang bermanfaat dan bahkan kedua orangtuanya sangat mensupport dan terus menyemangatinya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Nabila. Menurutnya, mengahafal Quran adalah nikmat luar biasa yang Allah berikan kepadanya.Menghafal Quran itu lelah, namun kelelahan itu yang Insya Allah akan mengantarkan kita kepada Surga-Nya. Ketika Nabila dan orangtuanya bingung memilih SMA, ternyata Allah pilihkan sekolah yang sangat jauh dari tempat tinggalnya yang di Jawa Timur. Siswi kelas X tahfidz itu sempat merasa ragu. Namun, hal itu juga yang menjadi salah satu pemacunya untuk menjadi seorang hafidzah. Ada satu hal yang menyentuh saat Nabila berhasil menyelesaikan setoran hafalannya pada tanggal 22 Desember 2016. Ia katakan pada Uminya, “Ummi, bagi saya setiap hari adalah hari Ummi, semoga Ummi sehat selalu dan hari ini mbak bila telah selesai menyetorkan hafalan terakhir mbak bila. Ini adalah kado untuk Ummi dan Ayah, semoga ini berkah.”
Tak jauh berbeda dengan Hanifah dan Nabila, Nabila Noor Indrastata juga menuturkan bahwa Al-Qur’an adalah nikmat, Al-Qur’an adalah mukjizat, Al-Qur’an adalah janji Allah atas kemudahan bagi yang menghafalnya. Alasan Nabil memilih SMAIT Ihsanul Fikri karena ia tertarik dengan kelas tahfidznya. Cita-citanya yang ingin menjadi penghafal dan penjaga Al-Quran membuatnya yakin bahwa Ihsanul Fikri adalah wadah yang tepat untuk mengantarkannya menuju cita-cita besar tersebut.
Al-Quran adalah pedoman hidup setiap muslim sepanjang masa. Al-Quran adalah guru besar terbaik, sahabat terbaik, dan penasehat terbaik. Jadi tak heran jika setiap muslim wajib menjadi pemeliharanya. Al-Quran yang selalu mengundang kerinduan itu pula merupakan sebuah cita-cita. Mengkhatamkannya adalah cita-cita. Berprestasi dengannya adalah cita-cita. Syahid bersamanya adalah cita-cita. Dan mendapat syafaat karenanya adalah cita-cita.
Leave a Reply